Untuk mewujudkan aksi nyata pembangunan kerukunan umat di Sidoarjo, FKUB Sidoarjo menggelar Dialog Pengembangan Kerukunan Umat Beragama pada Jumat, 1 November 2019 malam di halaman kantor Bakesbangpol Sidoarjo.
Dialog itu dilaksanakan secara non formal dengan mengundang 5 narasumber dengan masing-masing kompetensinya. Mereka adalah ketua Dewan Penasehat FKUB H. Nur Ahmad Syaifuddin, S.H Wakil Bupati Sidoarjo, Drs. Mulyawan, S.Ip., M.M kepala Bakesbangpol Sidoarjo, Wakasat Intel Polresta Sidoarjo Iptu Warjiin Kris Baun, Pendeta Maradona Pendeta HKBP Sidoarjo, dan Jusuf Isnajanto, S.Sos.
Mereka berlima menyampaikan gagasan pembangunan kerukunan dari berbagai sudut pandang, di antaranya agama, keamanan, hukum, dan sosial kemasyarakatan.
Tetapi, di akhir sesi Cak Nur, sapaan Wakil Bupati Sidoarjo menginginkan adanya aksi kongkret dalam pembangunan kerukunan. “Karena sudah terbentuk kesepakatan maka tinggal bagaimana hal itu jadi gerakan kongkrit bersama,” inginnya.
Usai menggelar aksi, lanjutnya, kekompakan saat menjalin kerukunan itu harus ditunjukkan kepada masyarakat luas. Supaya memotivasi mereka membuat gerakan kerukunan bersama-sama.
Sementara itu, kepala Bakesbangpol menyampaikan adanya pembinaan teknis kepada camat dan kepala desa atau lurah yang diteruskan ke ketua rukun warga dan rukun tetangga. Selain itu, seluruh anggota OPD terlibat dalam aksi pembangunan kerukunan.
Ia pun berharap penguatan FKUB harus ditopang oleh undang-undang bukan peraturan menteri lagi. Sehingga memperkuat posisi dan fungsi rekomendasi kepada pembuat kebijakan.
Di tingkat pendidikan dasar pun, pemerintah sudah membuat peraturan bupati tentang pengamalan lambang atau simbol negara. Muaranya adalah pembentukan karakter dan budi perkerti anak.
“Dialog santai kali ini sangat erat kaitannya dengan keinginan pemerintah terkait masalah pengamalan,” pungkas Mulyawan.
Sekitar 70 orang hadir dalam dialog yang dikemas dengan ngopi bersama itu.