Tuhan Berdaulat atas Segalanya
Awalnya kami mengucapkan terima kasih pada pemerintah karena berhasil menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk memutus rantai penyebaran covid19 dengan sistem social distancing hingga rapid test. Kami juga angkat topi bagi dokter serta tim medis dengan jiwa patriotismenya berani berhadapan langsung melawan Covid 19.
Tak lupa pula kami acungkan jempol bagi relawan yang berjuang dengan semangat altruisme berjibaku terus menerus berbagi hidup ke tengah-tengah masyarakat.
WHO pun menetapkan covid 19 sebagai pandemik dunia. Banyak orang bertanya-tanya apakah ini ulah atau tulah? Yang lainnya memperbincangkannya sebagai temtation atau trial.
Menurut hikmat yang saya terima tak ada sejengkal tanah di muka bumi yang atasnya Tuhan tidak berkuasa. Dengan kata lain Tuhan berdaulat atas segalanya.
Ingat kisah Ayub. Dalam tempo sesingkat-singkatnya Ayub dibuat jatuh menderita, malapetaka bertubi-tubi melindasnya. Hebatnya orang saleh itu berdoa: “Aku tau engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal” inilah yang saya maksud dengan kedaulatan Tuhan.
Pengakuan Ayub direspon Tuhan hasilnya hidup Ayub dipulihkan. Berkatnya dua kali lipat.
Jadi bukan soal ulah atau tulah, apapun pencobaannya hal itu biasa saja, tidak melebihi kekuatan Tuhan. Tuhan juga menyediakan jalan keluarnya.
Tugas gereja tetap membuka diri seperti rumah sakit yang siap menerima mereka yang membutuhkan pertolongan, seperti kantor polisi yang siap memberi perlindungan.
Demikianlah sebagai umat yang telah dihisapkan kedalam kematian dan kebangkitan Kristus, maka persoalan terbesar akan penderitaan kita sudah diselesaikan tuntas di atas kayu salib.
Juga ketakutan terbesar akan kematian sudah dimenangkan melalui kebangkitan Kristus Yesus. Yakin dan percayalah darah Yesus mengampuni, bilur Yesus menyembuhkan, serta nama Yesus berkusa menyelamatkan.
Karena itu hiduplah tanpa cemas dan kuatir sebab kebenaran itu yang memerdekakan kita. ketahuilah Tuhan menyertai kita sampai kesudahannya dan kita menjalani hidup ini dalam perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Terpenting kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa.
Akhirnya, marilah kita berdoa supaya lepas dari virus Corona, dan kuasa Tuhan mematahkan Covid 19 supaya menyelamatkan kami.
Penulis merupakan Pendeta di Bethany Indonesia, jemaat Krian.