Talkshow FKUB-Suara Sidoarjo; Sidoarjo Bershawalat Teladani Ajaran Kemanusiaan Nabi Muhammad SAW
Mbak Tika (Radio Suara Sidoarjo), M. Idham Kholiq (tengah) dan KH. M.Kirom Selesai Talkshow di Suara Sidoarjo.
Hari itu, Senin 11 Desember 2017, sejak pukul 18.00 umat Islam Sidoarjo berduyun-duyun menuju Masjid Agung Sidoarjo. Berpakaian serba putih, mereka memenuhi ruangan dalam Masjid Agung Sidoarjo, meluber hingga teras halaman Masjid Agung. Acara dimulai dengan Shalat Maghrib berjama’ah dengan imam Drs.KH.Sholeh Qosim, Msi. Selepas Shalat Maghrib acara dilanjutkan dengan istighotsah hingga masuk waktu Shalat Isya’. Selesai Shalat Isya’, acara dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi dan Ceramah agama.
Inilah rangkaian acara peringatan Maulud Nabi Besar Muhammad SAW, yang diseleggarakan oleh PCNU Sidoarjo dengan judul kegiatan Sidoarjo Bershalawat. Demikian paparan pembuka oleh KH. M.Kirom dalam talkshow FKUB di radio Suara Sidoarjo, pada Senin malam, dari pukul 19.00-20.00 wib. Atas nama PCNU Sidoarjo, beliau berharap semua umat Islam bisa mengambil pelajaran penting mengenai pesan kemanusiaan dari peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya menurut Kyai Kirom adalah risalah Islam untuk membebaskan umat manusia dari kebodohan dan kerusakan akhlak. Menurut Kyai Kirom, salah sumbangan risalah Islam bagi kemanusiaan adalah ajaran tentang kesetaraan umat manusia dalam kehidupan sosial. Dahulu, lanjut Kyai Kirom sebelum Islam hadir, umat manusia hidup dalam akhlak yang buruk, adanya sistem sosial yang membedakan manusia oleh faktor keturunan, kekayaan dan status sosial, yang melahirkan ketimpangan sosial yang tajam. “Islam hadir di bumi untuk membebaskan manusia dari belenggu ketimpangan sosial”, Tegasnya. “yaitu, manusia memiliki derajat yang sama dihadapan Allah SWT, tinggi rendahnya derajat manusia ditentukan oleh ketaqwaan seseorang, bukan harta kekayaan dan status sosial”, lanjutnya.
Melalui pembacaan kitab Diba’ yang berisikan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, diharapkan sikap keteladanan ini bisa terus-menerus dipahami dan dijalani oleh semua umat Islam. Itulah sebabnya PCNU setiap tahun memperingatinya dengan kegiatan Sidoarjo Bersholawat.
Menurut Kyai Kirom, keteladanan terbesar Rosulullah SAW adalah semangat untuk memuliakan manusia. Menurutnya, semangat memuliakan manusia itu tercermin dari seluruh peri kehidupan Rosulullah SAW. Ia mencontohkan keteladanan itu, saat Rasulullah membangun Negeri Madinah. Di Madinah yang semula bernama Yastrib itu, Nabi Muhammad SAW mengajak seluruh warga yang berbeda-beda suku dan agama untuk saling menghormati dan tidak saling memusuhi seperti kebiasaan lama. Nabi Muhammad SAW mengajak semua warga untuk bekerja sama memajukan kota Madinah sebagai negeri damai, dimana kemanusiaan dijunjung tinggi. Inilah nilai-nilai kemanusiaan itu, yang dicerminkan dalam ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamiin. “Islam sejak dulu mengajarkan kedamaian”, ujarnya. Maka sebagai bangsa Indonesia, menurutnya umat Islam harus merujuk kepada ajaran ini, yakni Islam yang berwajah damai, bagi semua umat manusia.
Senada dengan Kyai Kirom, Idham Kholiq yang turut mendampingi sebaga narasumber Talkshow malam itu, membenarkan semangat kemanusiaan yang dibawah oleh Risalah Islam. Oleh karena itu, menurutnya setiap peringatan hari besar agama, seperti Sidoarjo Bersholawat ini, harus terus-menerus menjadi sarana pengajaran umat beragama, menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan.
Talkshow yang dipandu oleh Mbak Tika ini, diakhiri tepat pada pukul 20.00, dengan harapan penutup dari Idham Kholiq selaku sekretaris FKUB bahwa kegiatan Sidoarjo bersholawat, adalah kegiatan yang sangat tepat bagi umat Islam Sidoarjo, untuk mengambil pelajaran tentang nilai-nilai kemanusiaan yang dibawa oleh Rosulullah SAW. (MIK).