Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

Talk Show FKUB di Radio Suara Sidoarjo; Rayakan Natal Dalam Kesederhanaan

“Semua Umat Kristen hendaknya bisa merayakan suka cita Natal tahun ini dengan kesederhanaan”

Inilah kalimat pertama yang disampaikan oleh Pdt.Kristanto, MTh dalam acara Talk Show FKUB di radio Suara Sidoarjo, di 100,9 FM pada senin malam tanggal 18 Desember 2017. Talk Show FKUB di Radio Suara Sidoarjo ini adalah program rutin kerjasama Radio Suara Sidoarjo denga FKUB Kabupaten Sidoarjo, yang tayang pukul 19.00 – 20.00 wib setiap hari senin. Talk Show ini merupakan program dialog oleh FKUB melalui Siaran langsung di radio dengan gelombang 100.9 FM.

Malam itu, Senin 18 Desember 2017 pukul 19.00 – 20.00 wib, Talk Show menghadirkan Pdt.Kristanto, MTh dari GKJW Sidoarjo, Pdt.Maradona Sibagariang, MTh dari HKBP sidoarjo, serta M. Idham Kholiq, S.Sos Sekretaris FKUB. Dalam kesempatan ini, talkshow mengambil tema “Merayakan suka cita Natal dalam kesederhanaan”.

Dalam paparannya, Pdt.Kristanto menguraikan bahwa Perayaan Natal pada intinya adalah merasakan kehadiran Tuhan di dalam kesederhanaan. Ajaran kesederhanaan memiliki makna bahwa ajaran Kristen diturunkan kepada manusia salah satunya membawa perintah kepada umat manusia untuk memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi sebagai wujud imannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Substansi peringatan Natal adalah umat Kristen harus memahami ini, dengan tidak merayakan Natal secara berlebih-lebihan”, ujarnya

Senada dengan itu, Pdt.Maradona Sibagariang, MTh yang juga menjabat sebagai Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Sidoarjo, mengungkapkan pernyataan yang sama. Menurutnya umat Kristen harus kembali pada substansi ajaran tersebut. Saat ini banyak umat Kristen yang merayakan Natal dengan berlebih-lebihan. Menurutnya perkembangan zaman telah menggeser kesadaran sosial ini menjadi perilaku yang konsumtif. Banyak umat Kristen yang cenderung berbelanja aneka macam untuk merayakan Natal, meninggalkan sifat menahan diri. Padahal dalam masa jelang Natal yang dikenal dengan masa advent umat Kristen diajarkan untuk menahan diri. Menahan diri dari kegiatan-kegiatan bersenang-senang, mengurangi belanja untuk mengisi “amplop Natal”. Amplop Natal ini harus dikumpulkan untuk disumbangkan kepada kaum miskin. “Inilah pesan Natal yang sesungguhnya”, ujarnya. “Umat Kristen seharusnya lebih sensitif pada lingkungan sekitar, pada kehidupan orang-orang miskin seperti itulah umat Kristen harus hadir”, lanjutnya. Oleh karen itu, Pdt.Maradona setuju dengan pendapat Pdt.Kristanto bahwa Umat Kristen hendaknya merayakan suka cita Natal tahun ini di dalam kesederhanaan.

Pada bagian akhir dialog, M. Idham Kholiq mengingatkan kembali bahwa agama itu selalu hadir dalam dua dimensi. Pertama, dimensi spiritual yang bersifat transeden. Wujudnya adalah ibadat. Dalam dimensi ini, masing-masing agama memang memiliki tata cara yang tidak sama, yang tidak bisa dicampur satu-sama lain, berwujud iman yang transeden. Kedua, agama juga memiliki dimensi sosial, yang melekat pada tiap-tiap umat beragama, merupakan wujud iman dalam tanggung jawab sosial. Dimensi sosial merupakan perwujudan iman bagi setiap orang, untuk turut membagi hidupnya bagi kehidupan orang lain, seperti tanggung jawab kepada orang-orang miskin.

Lebih lanjut, di dalam perayaan Natal tahun ini, ia menyampaikan pesan agar setiap umat Kristen mampu meraih keduanya. yaitu, meraih ketinggian derajat spiritual dan derajat kemuliaan sosial dihadapan masyarakat sekitar. “Bila keduanya bisa diraih, maka kehidupan yang bahagia secara spiritual dan harmoni secara sosial bakal tercapai”, tegasnya menutup dialog.

Talk Show yang dipandu oleh Mabka Tika penyiar Radio Suara Sidoarjo ini, berakhir tepat pukul 20.00 Wib.

Leave A Reply

Your email address will not be published.