Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

Sedekah Ramadan 2021, Buah Manis Kerukunan Umat Beragama

Oleh: M. Idham Kholiq

Sepanjang Ramadan 2021, sebulan penuh FKUB Sidoarjo melalui program FKUB Peduli menyelenggarakan kegiatan Sedekah Ramadan 2021. Kegiatan ini berbentuk pemberian bantuan makanan, sembako, dan kegiatan buka bersama yang ditujukan kepada pondok pesantren, taman pendidikan Alquran, panti asuhan, dan lain-lain.

Karena temanya adalah Sedekah Ramadan, maka sasaran kegiatan adalah lembaga-lembaga milik umat Islam. Meskipun donasi yang dihimpun dari orang-orang non muslim dan lembaga-lembaga keagamaan non muslim seperti gereja, majelis-majelis keagamaan Hindu, Budha, katolik, dan lainnya.

Selain itu ada juga dukungan dari perusahaan-perusahaan swasta seperti PT. Avia Avian, PT. Siantor Top yang pemiliknya adalah warga non muslim.

Pertanyaannya, mengapa mereka berkenan memberikan kontribusi untuk Sedekah Ramadan kepada muslim yang menjalankan puasa? Ketua FKUB Peduli Suratidjan menuturkan bahwa mereka ingin melayani umat Islam yang sedang menjalankan puasa.

Selain dipengaruhi kesadaran ajaran agama yang menuntun mereka untuk berbuat kasih dan berkah kepada sesama, juga karena tradisi hubungan antar agama di Sidoarjo yang sudah terbangun dengan trust dan keharmonisan satu sama lain.

Wujud nyata lainnya yakni peran umat Islam yang turut menjaga pelaksanaan ibadat dan perayaan Natal. Hal itu menjadi pelajaran penting bagi umat lain untuk berbalas kasih kepada umat Islam.

Maka saat umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan, menjadi ringan bagi umat non muslim untuk berbalas kasih dengan membagikan makanan dan lainnya.

Apa yang menarik dari pratek hubungan antar umat beragama seperti ini?

Pertama, fenomena ini bisa diterangkan bahwa telah terjalin trust antar umat beragama untuk saling hormat menghormati, lalu lahir usaha-usaha untuk saling membantu.

Saling menghormati yang terbangun menjadi sistem sosial yang nyata dan terintegrasi melalui hubungan antar umat beragama. Mereka tidak saling melemahkan atau saling bermusuhan tetapi sebaliknya, saling menguatkan.

Dalam konteks sosial hubungan seperti ini dikenal dengan istilah pro eksistensi, yaitu tiap-tiap kelompok agama yang satu dengan lain saling mendukung eksisitensi masing-masing. Tentu ada moralitas yang terjaga dan beroperasi di dalam norma-norma bersama yaitu saling bersikap moderat.

Kedua, saling bantu dan kerjasama antar umat beragama yang dilakukan terus-menerus akan memperkuat relasi-relasi sosial antar umat beragama. Relasi-relasi yang terus menguat akan menjadi jaringan-jaringan sosial secara efektif menjadikan peran agama untuk kemajuan masyarakat.

Di sinilah akan nampak peran agama sesungguhnya, bukan sekedar masalah hubungan transendensi manusia dengan Tuhan, tetapi menerjemahkan agama itu di dalam membangun hubungan baik sesama manusia.

Umat Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu semuanya berlomba menunjukkan kebaikan umatnya bagi kehidupan sosial. Maka perlombaan antar umat beragama akan terjadi dalam ujian-ujian kehidupan sosial.

Ketiga, bisa mendorong harmoni sosial yang lebih luas. Sebab, dengan memberikan bantuan kepada sesama, empati akan muncul secara timbal balik. Secara sosial melahirkan perilaku resiprositas.

Setiap umat akan berbalas kebaikan kepada umat lain yang memberikan kebaikan. Dengan cara inilah harmoni sosial itu akan terawat dengan baik.

Kesimpulan yang bisa diambil adalah, kegiatan Sedekah Ramadan meskipun nampak sepele namun memiliki peran penting dalam usaha memelihara kerukunan umat beragama.

Leave A Reply

Your email address will not be published.