Safari Kebangsaan V Keluarga Besar FKUB Sidoarjo; Umat Beragama Tanda Tangani Deklarasi Kebangsaan
Sekretaris FKUB Sidoarjo, didampingi para pemuka agama menyerahkan naskah deklarasi kebangsaan umat beragama kepada Pimpinan Daerah yang diterima oleh Wakil Bupati Sidoarjo.
Gempita dan susana kegembiraan, mewarnai seluruh rangkaian acara Safari Kebangsaan ke 5 oleh Keluarga Besar FKUB Kabupaten Sidoarjo. Acara ini dihelat pada hari Jum’at 10 November 2017, di Gedung Pertemuan Paroki Katholik Sancta Maria Annuntiata Sidoarjo. “Sarasehan Kebangsaan ke 5 ini merupakan putaran pamungkan dari rangkaian safari kebangsaan yang dilaksanakan oleh Keluarga Besar FKUB Sidoarjo”, ungkap Bapak Chrys Teguh selaku ketua panitia saat menyampaikan laporan. Acara Safari Kebangsaan ini seperti biasanya dimulai tepat pukul 19.00. Namun pada pukul 18.30 para peserta telah hadir di lokasi secara berkelompok-kelompok.
Saat memasuki lokasi, para peserta sudah diarahkan oleh panitia untuk bersama-sama menikmati hidangan soto. mengutip penjelasan M. Idham Kholiq ( sekretaris FKUB) selaku penanggung jawab, bahwa tujuan Sarasehan Kebangsaan ini salah satunya adalah meningkatkan silaturahmi antar umat beragama. Oleh karena itu, setiap umat yang hadir harus bisa bertatap muka dengan yang lain. Memang demikian, di ruang makan seperti itulah mereka bisa saling bertatap muka, berbincang-bincang satu dengan yang lain. Hal menariknya adalah semua nampak bergembira dan bersuka cita.
Pukul 19.00, acara dimulai dengan penampilan tari dan kelompok paduan suara dari warga katholik sancta maria. Di mulai paduan suara anak-anak, remaja. hingga ibu-ibu, semuanya menampilkan alunan lagu-lagu Kebangsaan. Saat paduan suara mengumandangkan lagu gebyar-gebyar karangan alm.gombloh, gempita alunan lagu langsung mengguggah naluri semangat semua peserta untuk turut mengumandangkan gebyar-gebyar. Jadilah seluruh ruangan riuh oleh kebersamaan nuansa kebangsaan.
Pkl.19.30 ceremony pembukaan dimulai dengan do’a menurut agama dan keyakinan masing-masing dipimpin oleh MC, Bapak Suratidjan dari Gereja Katholik dan Gus Syifa (Ketua Gema FKUB). Dilanjutkan sambutan panitia lokal yang disampaikan oleh Bpk.Viktor Sagala. Mengutip salah satu isi pidato sambutannya, Pak Viktor Sagala mewakili seluruh warga Katholik Sancta Maria Annuntiata mengungkapkan kegembiraan sekaligus kebanggaan bisa menjadi tuan rumah Sarasehan Kebangsaan, apalagi merupakan sarasehan pamungkasa di tahun 2017 ini. Menurutnya, seluruh warga gereja all out menyukseskan sarasehan ini. Namun demikian tak lupa ia menyampaikan permohonan maaf nya mewakili seluruh warga Katholik Sancta Maria, bila terdapat kekurangan. Ia pun menjelaskan bahwa tempat penyelenggaraan sarasehan ini merupakan gedung pertemuan umat, yang biasa digunakan untuk kegiatan-kegiatan non-peribadatan. Ia menambahkan bahwa peribadatan umat khatolik sancta maria annuntiata biasanya dilaksanakan di gedung gereja, bukan di gedung pertemuan tersebut. “Semoga sarasehan kebangsaan ini betul-betul mampu menandaskan kembali bahwa Pancasila adalah falsafah hidup berbangsa dan bernegara di dalam kerangka NKRI”, ia menutup sambutannya, dengan pekik merdeka yang menggelora.
Pukul 20.00, acara dilanjutkan talkshow yang dipandu oleh M. Idham Kholiq ( Sekretaris FKUB). Sarasehan ke 5 ini, menghadirkan narasumber-narasumber penting; Wakil Bupati Sidoarjo, H. Nur Achmad Syaifuddin, Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Himawan Bayu AJi, Ketua PCNU Sidoarjo KH. Maskhun, Pengajar FIB UNAIR Dr. Listyono Santoso serta Rm.Timotius Siga dari Paroki Gereja Katholik Sancta Maria Annuntiata, menggantikan Rm.Didik yang harus pamit menuju Bandara untuk menghadiri undangan di Jakarta esok hari. Talkshow mengupas secara tajam term-term mengenai konsep keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara tajam moderator melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada para narasumber namun dibalut dengan gaya penuh guyonan yang menyentil sehingga satu jam talkshow semua peserta tetap mengikuti dengan seksama diringi gelak tawa yang tidak henti-hentinya. “Keadilan itu, merupakan konsep yang penerapannya harus menyesuaikan situasi kebutuhan masyarakat, jadi ukurannya tidak sama”, penjelasan Cak Nur panggilan akrab wakil Bupati Sidoarjo. “Hal terpenting adalah pemerintah dan masyarakat, yaitu para umat beragama, harus bersama-sama bertekad mewujudkan keadilan bagi semua warga”, ia menutup uraiannya.
Pukul 21.10 talkshow berakhir, dan acara dilanjutkan break session dengan pembacaan Rm.Timotius Siga, yang berjudul “Sajak Dalam Negeri Pancasila”. Penampilan puisi begitu memukau para hadirin, hingga larut dalam suasan perenungan, bait-bait puisi yang konon ia tulis melalui proses meditasi.
Pukul 22.15 acara berakhir, dengan sambutan Wakil Bupati sekaligus pemukulan gong sebanyak lima kali sebagai penanda berakhirnya rangkaian safari kebangsaan. Namun sebelum sambutan Wakil Bupati, MC mengumumkan adanya penandatanganan Deklarasi Kebangsaan Umat Beragama. Satu persatu perwakilan pemuka agama diundang untuk naik ke panggung, mendampingi Sekretaris FKUB. Para pemuka agama yang turut naik dan menandatangani deklarasi adalah KH. M.Kirom dari unsur Islam, Rm.Yustisianto mewakili pemuka Katholik, I Nyoman Anom Mediana dari Parisada Hindu Dharma Indonesia, Nico Tri Sulistyobudi dari Persamuan Umat Budha Indonesia, Ming Iranto dari T.I.T.D Tong hok Kiong, Pdt.Maradona Sibagariang Ketua PGI Sidoarjo, serta Pdt.Bambang Sihombing Ketua BAMAG. Isi Deklarasi Kebangsaan dibacakan oleh M. Idham Kholiq, lalu seluruh perwakilan agama satu-persatu menandatangani naskah Deklarasi Kebangsaaan. Selanjutnya naskah diserahkan kepada Wakil Bupati selaku Pimpinan Daerah, sebagai simbol komitmen para pemuka agama mendukung pemerintah menciptakan kedamaian di Sidoarjo. Isi Deklarasi sebagai berikut :
- Selalu setia dan menjunjung tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan PANCASILA.
- Selalu menjaga kerukunan dan bekerjasama untuk melindungi bangsa dari pengaruh paham-paham radikalisme yang bertentangan dengan prinsip-prinsip persatuan Indonesia yang berBhinneka Tunggal Ika.
- Selalu mendukung Pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam rangka menciptakan situasi kondusif daerah dan kedamaian bagi terwujudnya pembangunan dan kemajuan Kabupaten Sidoarjo.
Deklarasi ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian dan tujuan sarasehan kebangsaan, yaitu menguatkan kerukunan, persatuan dan kerjasama umat beragama antara umat beragama di Sidoarjo.