Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

Rencana Debat Ust. Yahya Waloni vs Pdt. Esra Soru Batal Digelar

Rapat pembahasan debat.

Perhelatan debat antara Ustad Yahya Waloni dan Pendeta Ersa Soru di Sidoarjo, akhirnya dibatalkan. Keputusan pembatalan ini diambil dalan forum musyawarah antara ulama dan umaro yang digelar pada tanggal 11 September 2019 di aula kantor Kemenag.

Pertemuan dihadiri oleh Bupati, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Komandan Kodim 0816 Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo yang diwakili kasat intelkam, FKUB, PCNU Sidoarjo, PD Muhammadiyah, Rektor Umsida serta Pendeta dari ormas Kristen yang ada di Sidoarjo.

Pertemuan tersebut diselenggarakan secara khusus untuk membahas berkembangnya pemberitaan di media sosial mengenai rencana forum debat antara Ust.Yahya Waloni dengan Pdt.Esra Soru, yang akan digelar pada tanggal 26 Oktober 2019.

Dalam rapat itu pihak pengurus Muhammadiyah menjelaskan kronologi tentang adanya debat itu. Awalnya Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Sidoarjo bermaksud memfasilitasi dialog yang rencana bertempat di Auditorium SMA Muhammadiyah.

Tujuannya, untuk meredahkan ketegangan antara kedua pihak. Namun, di blow up di media sosial sebagai debat. Sehingga ramai dan banyak diperbincangkan, serta ada kemungkinan akan dihadiri massa yang besar.

Dalam forum tersebut, setelah mempertimbangkan berbagai hal yang bakal muncul, PD Muhammadiyah Sidoarjo, akhirnya berkenan membatalkan rencana pelaksanaan debat tersebut di auditorium SMA Muhammadiyah. Namun, ada wacana kembali digelar di Auditorium SMA Muhammadiyah Sidoarjo.

Pendapat Ketua PD Muhammadiyah tersebut akhirnya disambut gembira oleh semua peserta pertemuan, yang merasa khawatir acara debat tersebut akan menimbulkan ekses pada kehidupan kerukunan umat beragama di Sidoarjo yang telah terjalin kondusif. Semua peserta pertemuan menyatakan lega dan mendukung keputusan pembatalan tersebut.

Bupati Sidoarjo H. Saiful Olah, SH, M.Hum yang memimpin langsung rapat tersebut menyampaikan bahwa kondusifitas Sidoarjo harus tetap dijaga.

Menurutnya, berbagai macam aktifitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik seperti debat antar agama hendaknya tidak diadakan.

“Debat seperti itu, bisa melahirkan situasi gagal paham di tingkat masyarakat. Hal-hal yang berpotensi mengganggu kerukunan harus ditangkal,” tegas Abah Syaiful sapaan akrab Bupati Sidoarjo.

Pandangan Bupati Sidoarjo ini, menjadi kesimpulan yang di amini oleh semua peserta pertemuan.

Atas keputusan pembatalan ini, KH. Moh.Kirom, ketua FKUB Sidoarjo merasa sangat bersyukur. Ia juga menghimbau agar semua pihak lebih berhati-hati dan bijaksana dalam merencanakan kegiatan, yang bisa berdampak pada potensi gangguan kerukunan antar umat beragama.

1 Comment
  1. Andre says

    Aduh sayang sekali, saya berharap dengan debat ini banyak orang yang menerima hidayah.

Leave A Reply

Your email address will not be published.