Persiapan HSN: Wali Band dan Puluhan Ribu Santri Akan Meriahkan Hari Santri 22 Oktober
Sabtu, 30 September 2017
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) akan diselenggarakan di GOR Sidoarjo pada 22 Oktober 2017 mendatang. Pada acara tersebut, PC GP Ansor Sidoarjo bekerja sama dengan Pemkab Sidoarjo akan mendatangkan sekitar 45 ribuan santri dalam rangka pemecahan rekor MURI “Ngaji Kitab Kuning” dengan jumlah santri terbanyak. Group Band Wali yang juga merupakan satu-satunya group band profesional yang mendapat amanah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menjadi duta ayo mondok, ikut memeriahkan acara tersebut.
Informasi terkait rencana pelaksanaan HSN telah tersebar di berbagai media massa terutama media sosial. Acara yang sejatinya memeringati momentum resolusi jihadnya Hadrotus Syaich KH Hasyim Asy’ary tersebut pada dasarnya bukan sekedar pemecahan rekor MURI dan konser duta ayo mondok. Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Rizza Ali Faizin menyampaikan bahwa dalam acara tersebut akan ada beberapa ritual nan sakral. Diantaranya napak tilas resolusi jihad dan pemberian ijazah kitab kuning nashaihul ibad karya Syech Nawawi al-Bantani. Pemberian ijazah akan langsung disampaikan kepada puluhan ribu santri oleh cicit pengarang kitab yakni KH Ma’arif Amin yang tak lain Rais Aam PBNU.
Grup Band Wali melalui manajemennya menyampaikan, bahwa sebagai duta “Ayo Mondok”, mereka siap melantunkan lagu Shubbanul Wathan. Selain itu, mereka juga akan siap secara khusus untuk turut serta mengikuti proses pemberian ijazah dan pengajian kitab kuning.
Di sisi lain, Muhammad Nizar, selaku Ketua Panitia HSN menjelaskan, bahwa satu jam sebelum acara dimulai, semua santri dan jamaah yang hadir akan melaksankan salat berjamaah terlebih dahulu di tiga masjid yang ditunjuk oleh panitia. Selanjutnya, mereka akan melakukan long march (jalan kaki) menuju Gedung Olahraga (GOR) Delta Sidoarjo dengan membawa dan mengibarkan panji-panji perjuangan. Hal ini merupakan napak tilas para pejuang dan syuhada resolusi jihad. Pada zaman dahulu, para santri tersebut akan segera berangkat ke medan perang baik dari rumah maupun pondok pesantren, begitu mereka mendengar seruan kewajiban untuk berperang.
Selain momentum yang sakral, acara ini juga akan menyajikan koreografi kolosal yang antraktif berupa tarian kolosal dari santri Bumi Shalawat, mahasiswa Unusida dan pelajar PC LP Ma’arif se-Sidoarjo. Mereka ini nantinya akan membentuk bola dunia dan peta NKRI.
Sementara itu, Gus Ali Mudhohiru yang merupakan CEO dari “Asap-Asap” dan M2M memaparkan bahwa pihaknya sangat bahagia bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. “Sebagai pebisnis yang bergerak di bidang pengembangan ekonomi pesantren, Saya ikut bangga dan akan membantu panitia menjalin komunikasi dengan pengusaha lain guna mensuplai kebutuhan Panitia”, tegasnya.
Menurut pegiat penguatan ekonomi berbasis pesantren, dukungan itu perlu dilakukan karena peringatan Hari Santri Nasional ini bukan sekedar event seremonial belaka melainkan juga merupakan ajang dakwah sekaligus syiar kepada masyarakat. HSN akan menunjukkan bahwa santri bisa dalam berbagai hal dan berada di berbagai profesi. Ada politisi, pengusaha, pekerja seni dan lain sebagainya.
(editor by NDA)