Generasi Muda Forum Kerukunan Umat Beragama (Gema FKUB) pada Sabtu, 25 Agustus 2018 menggelar kegiatan Parade Seni Kebangsaan di panggung seni Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sidoarjo.
Ketua Gema FKUB-Muhammad Syifa mengatakan, tujuan digelarnya acara tersebut untuk merekatkan pemuda antar agama yang ada di Sidoarjo. “Acara ini untuk merekatkan pemuda-pemudi antar umat beragama di Sidoarjo,” katanya.
Menurutnya, salah satu media untuk menjalin kedekatan di antara perbedaan yakni dengan kesenian. Oleh karena itu, kegiatan tersebut diharapkan menjadi sarana berkumpul dan bertambahnya anggota Gema FKUB.
Tujuannya, untuk menciptakan kondusifitas di Kota Delta yang penduduknya mulai heterogen dengan berbagai macam umat beragama.
Selain menampilkan kreasi kesenian, mereka juga membacakan deklarasi Gema. Isinya, menolak faham radikalisme dan khilafah di Indonesia.
Syifa menambahkan, jelang tahun politik 2019 mendatang deklarasi itu sebagai bagian dari sikap menolak isu agama untuk kepentingan politik.
Berikut isi deklarasinya:
1. Tetap teguh pendirian untuk membela tegaknya NKRI sebagai bentuk negara yang final bagi bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika.
2. Tetap menolak faham gerakan radikalisme ideoligi khilafah dan sejenisnya berdiri di Indonesia.
3. Menolak manipulasi isu-isu agama bagi kepentingan politik praktis dan kekuasaan yang mengancam persatuan dan kesatuan.
Ikrar diklarasi dibacakan di depan undangan yang hadir untuk ditirukan bersama. Mereka yang diundang di antaranya Kepala Bakesbangpol Sidoarjo-Drs. Mulyawan yang mewakili Bupati Sidoarjo, keluarga besar FKUB, dan anak-anak muda dari perwakilan umat beragama.
Deklarasi kebangsaan itu memiliki makna semangat persatuan dan kesatuan pada peringatan HUT RI ke-73 ini.