Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo untuk pertama kali setelah pandemi menggelar halal bi halal (hbh) bersama tokoh-tokoh agama di Aula Kantor Bakesbangpol Sidoarjo.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Sidoarjo H. M. Arwani, M.Ag., M.HI dan Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Dr. H. Mustain Baladan, M.Pd.
Membuka sambutan, ketua FKUB Sidoarjo M. Idham Kholiq, S.Sos., M.A.P memaparkan gambaran singkat Sidoarjo. Menurutnya, kota yang mayoritas penduduknya muslim dan sebagian besar warganya adalah NU beberapa tahun terakhir masih harmonis.
Ia mengakui, selain ada usaha dari FKUB yang merukunkan juga ada peran NU dan ormas lainnya bersama pemerintah yang menjaga kondusifitas kota. Namun, kata Idham, Sidoarjo bukan berarti terbebas dari ancaman perpecahan dan ketidakharmonisan.
Pasalnya, lanjut Idham, warga yang moderat belum merata ada di perumahan. Artinya, masyarakat perumahan masih menjadi warga yang heterogen yang belum tampak arah perjuangan dalam berkeyakinan.
Berbeda dengan di kampung atau desa-desa yang masyarakatnya masih menganut arahan tokoh-tokoh NU. Sehingga masih terjaga dan terkontrol dalam menyikapi isu-isu keumatan.
“Yang hadir di sini, yang tinggal di perumahan, saya yakin belum semua kenal sama ketua NU setempat. Mari harmoni dengan warga kampung,” kata Idham, Sabtu 13 Mei 2023.
Hal itu, menurut Idham perlu langkah khusus supaya perumahan dan perkampungan memiliki visi dan misi yang sama dalam menjaga kondusifitas dan kerukunan. Sehingga, FKUB tergerak untuk menjadikan perumahan sebagai objek dalam menempatkan kader-kader kerukunan.
Keberadaan FKUB Kecamatan diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memperluas jaringan kerukunan di setiap desa atau kelurahan.
