Koordinasi Polresta Sidoarjo, Kemenag dan FKUB Sidoarjo; Ciptakan situasi aman dan kondusif di Sidoarjo jelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018
Jelang perayaan Natal 2017 dan Perayaan Tahun Baru 2018, Polresta Sidoarjo menyelenggarakan rapat koordinasi dengan semua pemuka agama di Sidoarjo. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari rabu, 20 Desember 2017, bertempat di Polresta Sidoarjo. Semua perwakilan umat beragama hadir dalam kegiatan tersebut. Mulai perwakilan PCNU Sidoarjo, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sidoarjo, perwakilan Persamuan Umat Budha Indonesia (PUBI) Sidoarjo, perwakilan T.I.T.D Tjong Hok Kiong Sidoarjo, perwakilan Paroki Gereja Katholik Sancta Maria Annuntiata Sidoarjo, perwakilan Gereja Katholik Santa Monika Krian, perwakilan Gereja Bethany Krian, Gereja Bethany EL-Gibbor, pimpinan GBI Centro, pimpinan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sidoarjo, Pimpinan GKJW Sidoarjo, perwakilan P.P EFRATA, pimpinan WKRI Salib Suci, serta para pengurus FKUB Sidoarjo.
Acara dibuka oleh Kasat Binmas Polresta Sidoarjo, Kompol Agus Suwandi, SH, MH mewakili Kapolresta Sidoarjo yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Bpk.Agus menjelaskan tujuan rapat adalah melaksanakan koordinasi para pemuka agama, khususnya dari umat Kristen dan Katholik dengan Polresta, Kemenag dan FKUB Sidoarjo dalam rangka menciptakan situasi aman dan ketenteraman selama perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Hadir sebagai narasumber M. Idham Kholiq Sekretaris FKUB Sidoarjo, Bapak Khoidar mewakili Kepala Kemenag Kab.Sidoarjo serta Kompol Anggun Dedi Kasat Intel Polresta Sidoarjo. M. Idham Kholiq dalam paparannya menjelaskan pentingnya para pemuka umat Kristen dan Katholik untuk mengembalikan semangat perayaan Natal di dalam semangat spiritualitas dalam teologi Kristiani. “Agama itu diturunkan di dalam semangat memerdekaan manusia”, ujarnya. Oleh karena itu ia menghimbau semangat itu hendaknya ditangkap Umat Kristiani dengan meningkatkan nilai transedensi dan kepedulian sosial. “Mari kita laksanakan perayaan Natal ini dengan spirit kesederhanaan seperti pesan esensi dari Natal itu sendiri, serta semangat berbagi sebagai perwujudan ajaran sosial Gereja”, Lanjutnya. Maka menurutnya, perayaan Natal hendaknya bisa dilaksanakan dengan suka cita di dalam kesederhanaan.
Senada dengan Idham Kholiq, Bapak Khoidar juga menyampaikan paparan dalam pandangan positif agar semua umat Kristiani bisa merayakan Natal dengan penuh kegembiraan, namun tidak meninggalkan sensitifitas kepada sesama.
Kompol Anggun Dedi yang menyampaikan paparannya pada kesempatan berikutnya, menjelaskan bahwa di Sidoarjo secara umum masih dalam situasi kondusif. Namun ia mengingatkan agar tetap cermat dan waspada, karena ada potensi kerawanan yang bisa saja muncul ke permukaan. Pertama, adanya reaksi masyarakat atas masalah pengakuan Pemerintah Amerika Serikat mengenai Yerusalem sebagai ibukota Israel. Kedua, adanya semangat reuni kelompok 212 yang mungkin saja menyeruak di Sidoarjo. Ketiga, adanya momen pilkada Gubernur Jatim 2018, yang bisa saja menyeret-nyeret kelompok-kelompok agama. Ke empat, meningkatnya kejahatan transnasional, cyber crime, narkoba dan terorisme. Menurutnya Sidoarjo bisa saja menjadi lokasi transit kejahatan tersebut.
Di akhir paparan, Kompol Anggun mengajak semua pemuka dan umat Kristiani untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Polresta beserta jajaran, agar selama pelaksanaan Natal 207 dan Tahun Baru 2018 senantiasa berjalan penuh kedamaian.
“Semua umat beragama membutuhkan kedamaian di wilayah agar mampu melaksanakan ibadat dengan tenang”, ia mengakhiri paparannya. (MIK)