Ketua umum PBNU Prof. Dr. Said Aqil Siradj pada Sabtu, 28 Juli 2018 membuka langsung konferensi wilayah Nahdlatul Ulama (konferwil NU) Jawa Timur. Sebelum membuka, Kiai Said sapaannya, memberikan sambutan di depan ribuan perwakilan pengurus NU sejawa timur yang hadir di acara itu.
Dalam sambutannya Kiai Said mengutip makna yang terkandung di dalam Alquran yang memerintah manusia menjadi ummatan wasathan. Artinya, berjuang untuk menjadi makhluk yang objektif dan dapat menjadi penengah di masyarakat.
Oleh karenanya, dibutuhkan kecerdasan dan pola berfikir keislaman yang benar. Seperti halnya aqidah NU yang mengikuti pemikiran Imam Abu Hasan Al Asy’ari yang menggabungkan antara akal dan dalil.
Selain itu, sifat tasammuh juga tetap menjadi prioritas dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Untuk mewujudkan hal itu, akhlak harus dibentuk dari pengajaran dan tafsir agama yang benar.
Ia pun menghimbau warga NU untuk kuat dan mandiri. “NU harus dibesarkan oleh warga NU sendiri. Jangan harap orang lain ikut membesarkan NU,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, ketua umum PBNU itu mengintruksikan untuk menghapus kemiskinan di masyarakat dengan memperkuat kelompok ekonomi lemah, tanpa bermusuhan dengan kelompok kapitalis ekonomi.