Ketua PCNU Ceritakan Sejarah Toleransi ala Kiai
Dalam rangkaian Silaturahmi dan Dialog Penyerapan Aspirasi Umat yang dilaksanakan FKUB Sidoarjo, ketua PCNU Sidoarjo H. Zaenal Abidin menjelaskan tentang perjuangan para kiai terdahulu yang mementingkan tegaknya negara dari pada ego sektoral keagamaan.
“Para kiai sadar, ibarat bumbu masakan yang bermacam-macam tetapi ketika dipadukan bisa menghasilkan rasa yang nikmat,” kata Abah Zaenal sapaannya di HKBP Waru, Sabtu 26 November 2022.
Demi mencari formasi yang tepat untuk landasan negara, Kiai Hasyim Asyari harus puasa dan tirakat selama 3 hari 3 malam. Hal itu dilakukan untuk mencari petunjuk dan kemudian menyederhanakan Piagam Jakarta.
Dari sudut pandang NU, menurut Zaenal, agama bisa dibedakan tetapi tidak boleh dipertentangkan. Hal itu menjadi prinsip dalam ke-Islaman yang berbunyi ‘agamaku adalah agamaku, agamamu adalah agamamu’.
Ketika masyarakat sadar akan hal itu, kata Zaenal, maka mereka akan bersikap toleran dan menghargai kepada pemeluk agama lain. Dan di Indonesia para pendiri negara telah melakukan itu sehingga berdirilah NKRI hingga saat ini.