Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

GPIB Tiberias Perketat Protokol Kesehatan hingga Memberi Nomor Jemaat

Aktifitas sterilisasi sebelum proses peribadatan dilaksanakan.

GPIB Tiberias Pepelegi, Waru jadi salah satu gereja dengan pengetatan protokol kesehatan yang tinggi. Alasannya, desa tersebut sempat menjadi sorotan karena masuk dalam kategori klaster penyebaran Covid-19.

Penanggung jawab satuan tugas penanganan Covid-19 GPIB Tiberias John Christiaan menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan protokol kesehatan ketat sejak 28 Juni 2020 lalu. “Mulai akhir Juni lalu kami perketat gereja. Pendisiplinan tidak pandang bulu,” tegasnya.

Tak tanggung-tanggung, protokol kesehatan dimulai dari parkiran gereja. Yakni dengan melakukan Penyemprotan setiap kendaraan yang masuk.

Setelah itu, lanjut John, sebelum masuk gereja setiap jemaat harus masuk bilik disinfectant lagi dan scan thermo gun. Ada 3 bilik sterilisasi yang disediakan satgas. “Yang suhunya diambang batas normal kami suruh pulang,” katanya.

Hal serupa juga dialami jemaat yang tidak membawa masker. Bahkan tokoh ataupun pemuka agama harus mengalami hal sama ketika tidak mengenakan masker dan suhu tubuhnya tidak normal.

Jumlah jemaat yang mengikuti peribadatan pun dibatasi hingga separuh dari Jumlah normal. Selain itu, jarak antara jemaat 1 dengan lainnya minimal 120 Centimeter. Usia jemaat yang diperbolehkan menjalankan ibadat di gereja pun di tentukan.

“Biasanya ada sekitar 120 hingga 150 jemaat, tapi kita batasi. Tersisa sekitar 67 jemaat. Biasanya bangku panjang diisi 5, kita kurangi jadi 2 saja,” terang John.

Penomoran jemaat juga dilaksanakan. Artinya, setiap jemaat diberikan nomor yang sifatnya tetap dan tak bisa berubah. Nomor tersebut juga sesuai dengan tempat duduk di dalam gereja.

Tujuan, mempermudah pendataan dan penanganan jika ada jemaat yang masuk dalam kategori terpapar Covid-19.

Konsep gereja tangguh juga ditunjukkan GPIB Tiberias dengan menyediakan lumbung pangan bagi warga. Isi lumbung didapat dari sponsor dan sumbangan jemaat.

Tak hanya diberikan kepada warga yang terdampak tetapi juga yang membutuhkan. Saat bulan Ramadan lalu pihak gereja juga membagikan tajil bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.

Leave A Reply

Your email address will not be published.