Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

FKUB Turut dalam Gerakan Pembagian Bendera

Usai penyerahan bendera di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo.

 

Gerakan nasional pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih serentak di seluruh Indonesia mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, salah satunya FKUB.

Pasalnya, gerakan tersebut telah dilakukan beberapa tahun terakhir setiap kali menjelang peringatan HUT RI.

Secara simbolis prosesi penyerahannya dilakukan langsung oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo Dr. Mustain Baladan, M.Pd.I kepada perwakilan Ormas (Organisasi Masyarakat) pada Kamis 20 Juli 2023 di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo.

Mustain menegaskan, pembagian bendera ini untuk membuat lebih semarak serta bertujuan untuk menggugah rasa cinta tanah air. Selain itu, meningkatkan rasa nasionalisme.

“Karena Bendera Merah Putih ini merupakan identitas, simbol, dan alat pemersatu masyarakat Indonesia,” tegas Mustain.

Menurutnya, gerakan pembagian bendera ini didasarkan pada penampakan anak-anak yang sudah acuh terhadap bangsanya sendiri. Dan, sudah tidak ada kebanggaan dengan bangsa dan negara.

Karena itu, harap Mustain, Kabupaten Sidoarjo sangat mendukung pembagian 10 juta Bendera di seluruh Indonesia. “Dengan harapan kawan-kawan ormas bisa membagikan bendera-bendiri ini untuk menumbuhkan kembali sifat Patriotisme dan jiwa kebangsaan generasi muda kita,” harapnya.

Ia menjelaskan, Bakesbangpol Sidoarjo telah menerima sebanyak 32.437 Bendera Merah Putih. Nantinya akan dibagikan sesuai dengan kebutuhan.

Distribusi juga ke kecamatan. Adapun yang lengkap dengan tiang bendera yang nantinya dipasang di tempat-tempat umum. Terhitung 1000 tiang bendera yang siap dipasang.

Bendera Merah Putih secara simbolis diberikan kepada Perwakilan Pasukan Bela Negara, Forum Pembauran Kebangsaan, FKUB, Perwakilan NU, Muhammadiyah, LDII, Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah Kab. Sidoarjo, KNPI, purna Paskibraka, dan kepada Gerakan Pemuda Ansor.

Ketua FKUB Sidoarjo M. Idham Kholiq, S.Sos., M.A.P mengimbau, bendera-bendera itu tidak hanya dipasang tetapi juga dijiwai maknanya. Pasalnya, pada zaman penjajahan memasang bendera membutuhkan keberanian. “Dulu, bendera ini taruhannya nyawa,” imbaunya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.