Kabupaten Sidoarjo pada Sabtu 5 November 2022 mendeklarasikan sebagai kota Toleransi. Hal itu ditunjukkan dengan digelarnya Festival Toleransi Sidoarjo in Harmony yang dilaksanakan di Alun-alun Sidoarjo.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh LSM Brangwetan yang bekerja sama dengan FKUB dan Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas). Kegiatan tersebut juga melibatkan sekolah, organisasi kemasyarakatan, paguyuban, dan berbagai komunitas lainnya.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Sidoarjo itu juga diramaikan dengan kesenian tradisional seperti Barongsai, tari-tarian adat, dari berbagai daerah, dan berbagai macam pakaian adat yang menghiasi tempat acara.
Dalam sambutannya Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berpesan supaya masyarakat mencari titik persamaan di antara berbagai macam perbedaan. Pasalnya, kemajemukan masyarakat Indonesia yang memiliki banyak perbedaan mulai dari agama, suku, budaya, karakter fisik, dan lain-lain.
“Kedamaian itu ada saat elemen di bawahnya mencari titik persamaan,” terang Putra Kiai Agoes Ali Mashuri itu.
Ia pun memberikan contoh sederhana yang bisa dijadikan titik persamaan, di antaranya sama-sama lahir di Indonesia, persamaan menjadi warga negara Indonesia, berdiri di Indonesia, dan persamaan lainnya. “Itu contoh persamaan yang harus dicari,” terangnya.
Muhdlor pun tidak menginginkan masyarakat mencari perbedaan karena itu dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memecah persatuan. Seperti halnya beberapa negara di Timur Tengah meskipun memiliki kesamaan agama mereka saling membunuh karena terdapat perbedaan yang dibesar-besarkan yang kemudian menjadikan mereka eksklusif.
Di akhir sambutannya, Bupati Alumni Fisip Unair itu juga menginginkan adanya kolaborasi antara Brangwetan dan FKUB. Pasalnya, FKUB juga memiliki program senada yang bisa digabungkan dan dilaksanakan secara bersama.
