FKUB Sidoarjo Mengutuk Perilaku dan Praktek Intoleran
Sidoarjo — Jumat, 27 Januari 2017
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo mengutuk keras segala bentuk perilaku dan praktek intoleran. Pernyataan ini diungkapkan oleh M. Idham Kholiq selaku sekretaris FKUB Kabupaten Sidoarjo. Hal ini terkait dengan kejadian yang akhir-akhir ini banyak diwartakan di berbagai media baik media massa maupun sosial media, terkait dengan aksi demonstrasi maupun hujat menghujat antar golongan, etnis agama, dan sebagainya.
Menurut Idham, ada tiga catatan yang harus diperhatikan oleh FKUB terkait dengan pemberitaan dan aksi turun ke jalan akhir-akhir ini. Ketiga hal tersebut yaitu pertama, FKUB secara kelembagaan tidak perlu ikut-ikutan bereaksi meskipun FKUB mengutuk semua bentuk provokasi yang bisa memecah kerukunan umat beragama yang dilakukan oleh siapapun. Jika memang ada yang melakukan hal tersebut, maka menjadi kewajiban Negara untuk memprosesnya.
Kedua, yaitu jika ada unsur masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok yang melakukan aksi penolakan atas kedatangan tokoh-tokoh tertentu, itu hak pribadi mereka. Ketiga, khusus untuk wilayah Kabupaten Sidoarjo, FKUB menekankan jangan ada kelompok yang melakukan hinaan, hujatan, provokasi dan lain sebagainya kepada kelompok lain atas nama agama, etnis dan lain-lain. Terutama jika hal tersebut berpotensi memecah belah keutuhan masyarakat dan kerukunan umat beragama serta persatuan bangsa.
Ketiga hal yang diungkapkan oleh bapak satu orang anak ini terutama menyikapi demonstrasi yang kemarin dilangsungkan oleh Aliansi Kerukunan Umat dan Kebhinekaan. Beberapa media termasuk media sosial mewartakan demonstrasi ribuan massa di Kota Surabaya pada Kamis (27/1) yang dilakukan oleh Aliansi Kerukunan Umat dan Kebhinekaan. Mereka menggelar aksi damai menolak kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang rencananya datang ke Surabaya pada Sabtu (28/1).
Massa melakukan “long march” dari Masjid Al Falah di Jalan Darmo menuju Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Massa membawa poster-poster yang berisi kecaman terhadap FPI yang dituding memiliki niat mengganti Pancasila dengan Khilafah. Dengan alasan keamanan, massa mendesak Kappolda Jatim untuk tidak mengizinkan Rizieq Shihab datang ke Kota Surabaya. (NDA).