FKUB Sidoarjo Bina Umat Beragama di Wonoayu
Pertumbuhan wilayah Kecamatan Wonoayu yang ditandai dengan keberadaan pabrik dan perumahan menjadi dasar pemerintah kecamatan menggelar pembinaan kerukunan antar umat beragama.
Menurut Camat Wonoayu Prati Kusdijani, kedua hal tersebut dapat menarik urban ke wilayah Wonoayu. Hal itulah yang nantinya menjadikan penduduk semakin heterogen dari segi agama, etnis, ras, dan kelompok. Oleh karena itu potensi konflik sangat mungkin terjadi.
Kehadiran FKUB di Wonoayu diharapkan mampu membina sekaligus memberi pemahaman bagaimana hidup berdampingan di antara perbedaan yang ada.
Perwakilan dari FKUB H. M. Subandi menyambut baik langkah pemerintah kecamatan. Ia mengutip pesan para pendiri bangsa yang telah menyadari keberagaman dengan meletakkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar negara.
“Sebagai generasi penerus bangsa, tugas kita memelihara dasar negara tersebut sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” tegas Subandi Kamis, 26 April 2018.
Senada dengan Subandi, sekretaris FKUB Sidoarjo M. Idham kholiq menjelaskan, pemeliharaan kerukunan bukan konsep tanpa visi terarah. Tidak ada persatuan Indonesia tanpa kerukunan umat beragama.
Maka dibutuhkan pemeliharaan kerukunan dengan memperkuat paham keagamaan yang moderat dan menerima NKRI sebagai rumah bersama yang memiliki beragam agama. Selain itu, mengedepankan kerukunan untuk menyelesaikan berbagai perselisihan umat yang bisa melemahkan persatuan Indonesia.
Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini menguji sendi persatuan Indonesia. Oleh sebab itu peran FKUB sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat di berbagai tingkatan.
Bertempat di ruang pertemuan kantor Kecamatan Wonoayu kegiatan itu dihadiri 69 peserta yang terdiri dari kepala desa, kepala urusan kesejahteraan desa, dan tokoh agama. Turut hadir pula Kepala Kantor Urusan Agama H. Achmad Rofi’i.