FKUB Sidoarjo Berikan Santunan kepada Korban Bom Surabaya
Sekitar 44 orang yang terdiri dari unsur umat beragama, pengurus, dan keluarga besar FKUB Sidoarjo, serta beberapa mahasiswa pada Ahad, 27 Mei 2018 bersama-sama mengunjungi kediaman korban bom Surabaya-almarhum M. Nuchin di Desa Tropodo, Waru, Sidoarjo.
Sesampai di rumah duka, suasana kesedihan nampak dalam kunjungan tersebut. Pasalnya Nuchin merupakan tulang punggung keluarga yang meninggalkan istri dan seorang anak laki-laki yang berusia 9 tahun.
Mewakili keluarga besar FKUB, M. Idham Kholiq menjelaskan tujuan kedatangan rombongan yakni sebagai bentuk ungkapan belasungkawa dan turut merasakan kesedihan atas musibah yang menimpa Nuchin. Selain itu, rombongan juga memberikan bantuan berupa paket sembako dan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Usai penyerahan bantuan, di sela-sela sambutannya Idham mengutuk perbuatan teroris yang tak menghiraukan penderitaan orang lain. “Terorisme dan radikalisme memang kejahatan dan musuh kita semua,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kunjungan tersebut sebagai wujud solidaritas Keluarga Besar FKUB yang merupakan wadah berbagai umat beragama yang ada di Sidoarjo.
Sekretaris FKUB Sidoarjo itupun menyebutkan bahwa kunjungan itu sebagai tindaklanjut hasil rapat koordinasi bersama ketua dewan penasehat FKUB H. Nur Ahmad Syaifuddin pada Jumat, 18 Mei lalu.
Selain itu, menjadi bagian dari Program Sedekah Ramadan FKUB yang dilaksanakan setiap tahun di bulan Ramadan. Namun kali ini sedekahnya dikhususkan bagi para korban ledakan bom bunuh diri di Surabaya.
Rombongan tiba di kediaman Nuchin pukul 12 siang dan diterima keluarga korban. Turut menyambut kedatangan FKUB-ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Waru, Ketua Ranting NU Desa Tropodo, dan Kepala Desa Tropodo.
M. Nuchin merupakan korban bom di jalan Arjuno, Surabaya. Ia meninggalkan seorang istri bernama Pujayati dan seorang anak bernama Muhammad Ferdi.
Menurut kesaksian istrinya, sebelum berangkat ke Surabaya-Nuchin sempat pamit pergi ke pasar loak. Pihak keluarga sama sekali tak menduga akan menjadi korban bom karena Nuchin bukan sekali itu saja ke sana.
Usai dari kediaman Nuchin, rombongan melanjutkan kunjungan ke Gereja Santa Maria tak Bercela Ngagel, Surabaya. Bantuan yang sama pun diserahkan kepada perwakilan gereja.
Usai menyerahkan bantuan, rombongan bersama-sama berikrar mengecam tindakan terorisme.