GKJW Sidoarjo hari Ahad (5/5) merayakan Hari Raya Unduh-unduh di gereja. Perayaan itu diramaikan dengan arakan Gunungan yang terbuat dari buah, sayur, dan hasil bumi lainnya.
Pendeta GKJW Sidoarjo Kristanto menjelaskan, Unduh-unduh merupakan perayaan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi. Semua GKJW menggelar acara tersebut setahun 2 kali.
“Acara ini diambil dari tradisi atau budaya Jawa saat panin. Tujuannya, untuk mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Kristanto.
Perayaan Unduh-unduh bermula dari tradisi masyarakat Mojowarno, Jombang pada zaman dulu. Acara tersebut merupakan simbol persembahan sebagai bagian dari membangun relasi dengan Tuhan dan sesama manusia, terutama dengan lingkungan.
Saat ini, budaya itu telah berkembang. Artinya, tidak hanya menjadi simbol pertanian saja. Tetapi wujud rasa syukur atas semua pekerjaan.
Peringatan Unduh-unduh yakni setiap Bulan Mei dan September. Di GKJW Sidoarjo tahun ini dikemas dengan acara lelang untuk pembangunan gereja.
Gunungan yang diarak pun dilelang kepada jemaat gereja. Selain itu, ada puluhan bungkusan yang berisi berbagai macam kebutuhan juga dilelang dengan harga yang cukup variatif.
Di tempat terpisah, ketua FKUB Sidoarjo M. Idham Kholiq, S.Sos., M.A.P mengapresiasi acara tersebut. Pasalnya, GKJW telah turut serta merawat budaya asli Indonesia. Serta dapat mempererat tali persaudaraan antar umat dan masyarakat melalui acara tersebut.