Pembicaraan yang dilakukan pada akhir Juli 2020 lalu antara PT. Avia Avian, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Universitas NU Sidoarjo (Unusida), pada hari Selasa, 11 Agustus 2020 pagi, ditindaklanjuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Namun sebelumnya, FKUB bersama PT. Avia Avian sudah membicarakan rencana kerja sama pada akhir 2019 lalu.
Sekretaris FKUB M. Idham Kholiq menjelaskan, ada rencana kegiatan yang akan dilaksanakan FKUB dan PT. Avia Avian pada awal 2020. Tetapi terkendala karena virus Korona yang mulai masuk ke Indonesia.
“Tahun lalu kita sudah membicarakan kerja sama dengan PT. Avian. Bahkan, FKUB dan kiai-kiai NU sudah menggelar pengajian di pabrik,” jelas Idham.
Selanjutnya, FKUB pun berencana membuat kegiatan besar dengan menggandeng Unusida dan PT. Avia Avian. Salah satunya dengan menggelar pengecatan rumah ibadah yang melibatkan mahasiswa dan keluarga besar FKUB.
Mengawali kegiatan tersebut, akan diadakan pengecatan rumah ibadah di Krembung. Pasalnya, di sana terdapat masjid, gereja, dan pura yang letaknya berdekatan.
Selain terjalinnya kerja sama, tambah Idham, harapannya ada nilai edukasi yang bisa diberikan kepada mahasiswa Unusida, yakni tentang menjaga kerukunan umat beragama. “Adik-adik mahasiswa tak hanya melakukan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga secara langsung turut serta menjaga kerukunan umat,” tambahnya.
Ia pun mengapresiasi PT. Avia Avian karena memiliki komitmen dan mengambil peran dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama yang ada di Sidoarjo.
Menanggapi hal itu, Marketing Manager PT. Avian Bambang Praptoadi berterima kasih kepada FKUB dan Unusida. Pasalnya, berkat kerja sama kali ini program CSR perusahaan dapat dilaksanakan. “Karena Covid-19, program CSR kami mandek,” ujarnya.
Rektor Unusida Dr. Fatkul Anam juga mengungkapkan hal yang sama. “Alhamdulillah, tahun ini kita terbantu oleh FKUB dan PT. Avian. Terbantu oleh arahan FKUB dan produk cat oleh Avian,” ungkapnya.
Rencananya, pelaksanaan pengecatan diikutkan dalam kegiatan KKN mahasiswa di desa atau kelurahan masing-masing yang tersebar di 18 kecamatan.
