FKUB dan DPRD Sidoarjo Serap Aspirasi Jemaat GKJW Waru terkait Frontage Road
Rangkaian kegiatan Silaturahmi dan Dialog Menyerap Aspirasi Umat telah sampai di GKJW Waru. Kedatangan rombongan FKUB disambut pendeta dan jemaat gereja.
Pendeta GKJW Kristanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedatangan FKUB bertepatan dengan Bulan Membuka Diri dan Kerja Sama GKJW. Bulan tersebut merupakan upaya menghayati tentang keberadaan gereja yang menjadi rahmatan lil alamin.
“Kami ingin menjadi gereja mandiri dan menjadi berkat bagi semua,” terang Kristanto pada Selasa 11 Oktober 2022.
Ia menambahkan, GKJW Waru dulunya menjadi bagian dari GKJW Surabaya yang terletak di Gubeng. Saat ini gereja tersebut telah mengalami penambahan jemaat dengan total 863 kepala keluarga. Mereka berada di 10 kecamatan di Sidoarjo dan Surabaya.
Kristanto pun mengatakan bahwa pihaknya bersama jemaat pada 14 September lalu juga merayakan ulang tahun pendewasaan. Pasalnya, GKJW Waru telah berusia 44 tahun.
Dalam kesempatan tersebut Kristanto juga menyampaikan aspirasinya kepada 2 orang anggota dewan yang hadir. Di tengah percepatan program frontage road yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ada lahan parkir gereja yang kemungkinan akan hilang karena digunakan untuk jalan.
GKJW Waru butuh petunjuk wakil rakyat untuk mencarikan solusi untuk lahan parkir jemaat. Jikalau pun belum bisa mencarikan solusi pihaknya meminta izin karena nanti akan menggunakan jalan sebagai tempat parkir.
Selain itu, ia pun menyampaikan bahwa saat ini GKJW Waru membutuhkan penambahan fasilitas layanan untuk jemaat remaja dan anak-anak. Adapun layanan pendidikan yang dimiliki gereja yakni PAUD, Play Group, dan TK yang belum memiliki ruangan khusus sehingga masih menggunakan beberapa ruangan yang ada di gereja.
Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Mustain Baladan menanggapi hal itu dan mengatakan bahwa fasilitas rumah ibadah sangat penting untuk mendukung kenyamanan ketenangan jemaat. “Jika semua umat bisa beribadah dengan tenang, maka Sidoarjo juga pasti akan tenang,” katanya.
Senada dengan Mustain, anggota DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menjelaskan bahwa ada indeks bernama Kesalehan Sosial harus dimiliki daerah. Indikatornya ada 3, yakni toleran, trantib, dan kesetiakawanan sosial.
Untuk Sidoarjo, lanjut Nasih nilainya 94 persen. Jumlah itu juga didapatkan karena FKUB jadi salah satu penggerak untuk memenuhi indikator tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua FKUB Sidoarjo M. Idham Kholiq menegaskan, saat ini pihaknya juga sedang mengembangkan dan merancang program FKUB di desa dan kelurahan yang tempatnya berada perumahan.
“Jika FKUB desa dan kelurahan terbentuk, Indeks Kesalehan Sosial di Sidoarjo akan bertambah sempurna,” tegas Idham.