FKUB Buduran Berharap Deteksi Dini Konflik Dilakukan FKUB Kecamatan dan Desa
FKUB Kabupaten Sidoarjo saat ini telah memiliki lembaga serupa di tingkat kecamatan. Selain di Kecamatan Gedangan terdapat pula di Kecamatan Buduran.
FKUB Kecamatan Buduran terbentuk lebih dulu, sehingga kegiatannya pun telah banyak dirasakan masyarakat. Di antaranya peringatan Hari Santri Nasional dan bagi-bagi takjil bulan Ramadan tahun lalu.
Di Kacamatan Buduran FKUB diketuai oleh H. M. Nur Huda. Seorang aktivis LDII yang terkenal murah senyum, ramah, dan akrab dengan penduduk sekitar rumahnya.
Menurut Abah Nur Huda sapaannya, FKUB idealnya harus terbentuk tidak hanya di tingkat kabupaten saja. Pasalnya, permasalahan kerukunan harus bisa diredam di tingkat yang lebih kecil, seperti desa dan kecamatan.
Hal itu cukup beralasan, pasalnya permasalahan kerukunan harus ditangani secara cepat dan tepat. Jika ada FKUB kecamatan atau desa bisa segera bertindak dangan memberikan penanganan awal.
FKUB Kabupaten Sidoarjo merasakan pentingnya forum tersebut tersebar di tingkat yang lebih kecil. Hal itulah yang mendorong untuk membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan. Salah satunya di Kecamatan Buduran.
Kecamatan tersebut dirasa perlu untuk memiliki sebuah wadah kerukunan resmi yang menopang pemerintah. Pasalnya, Kecamatan Buduran semakin berkembang dan harus memiliki strategi antisipasi konflik yang terstruktur dan legal.
Abah Nur Huda sapaannya, merupakan aktivis dan juga kader LDII yang telah lama berkecimpung di dunia organisasi. Mulai dari organisasi pengkaderan hingga di kepengurusan.
Saat ini pun ia masih diberikan amanah untuk membantu LDII di Kecamatan Buduran. Ia menjabat sebagai Sekretaris LDII Kecamatan Buduran.
Ia menjelaskan, kemauan untuk memimpin FKUB Buduran didorong keinginan untuk menyatukan umat beragama di Kecamatan Buduran.
Menurutnya, Buduran semakin hari dihuni oleh berbagai macam karakter penduduk yang berbeda secara ras maupun agama. Perbedaan secara agama akan difasilitasi oleh FKUB untuk berkumpul dan bekegiatan bersama.
“Buduran tambah berkembang. Masyarakatnya juga semakin bermacam-macam. Sehingga, berbagai perbedaan harus dikelola supaya tidak saling bertentangan,” kata Abah Nur huda saat ditemui di rumahnya, Selasa (31/10/2023).
Beberapa hari setelah dipilih memimpin FKUB Buduran ia langsung membuat gerakan bersama dengan pengurusnya. Bahkan, dengan pengurus FKUB Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu, Abah Nur Huda juga mengajak pengurus FKUB Buduran audiensi ke Forpimka Kecamatan, MUI, Muhamadiyah Buduran.
Dirumah kediaman bpk KH Prabowo selaku ketua PCM Muhamadiyah, LDII, dan MWCNU.
Dari kegiatan tersebut, menurut Abah Nur Huda, meski berbeda tetapi masih ada toleransi dan membuka diri. Hal itu yang diharapkan khususnya di Kecamatan Buduran.