Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

Dialog Bersama GKJW dan HKBP Bahas Tidak Ada Persatuan tanpa Kerukunan Umat

Dialog kebangsaan GKJW dan HKBP

Tak hanya berdialog bersama Romo Eko di Gereja Santa Maria Annuntiata, FKUB juga menggelar obrolan santai di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sidoarjo. Dalam obrolan itu turut hadir juga perwakilan pendeta dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sidoarjo.

Obrolan itu menarik karena keduanya merupakan Kristen yang bercirikhas budaya dan kearifan lokal, yakni budaya Jawa dan Batak. Keduanya pun menyikapi kemerdekaan ini dengan cara berbeda karena menyesuaikan adat dan kultur masing-masing, namun tidak mengurangi esensi keagamaan.

Pendeta Kristanto dari GKJW mengawali sesi dialog dengan memaparkan kegiatan perayaan kemerdekaan dengan lagu gereja yang bernuansa kebangaan. Bahkan, pihak gereja menggelar malam dan panggung seni kebangsaan.

Namun, dikarenakan pandemi Covid-19 semua kegiatan peribadatan dan perayaan yang bersifat mengumpulkan orang masih diliburkan.

Bagi Pendeta Kristanto yang terpenting bisa memaknai hidup bernegara bagian dari penghayatan dan implementasi keimanan. “Kita punya kidung jemaat yang kita nyanyikan saat perayaan kemerdekaan. Dan anggaran dasar gereja menyebutkan bahwa GKJW berasaskan Pancasila,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan dari HKBP Pendeta Maradona Sibagariang menjelaskan perayaan kemerdekaan di gerejanya dilaksanakan dengan memadukan ritual dan perayaan kemerdekaan. “Contoh sederhananya nyanyi lagu Indonesia Raya sebelum peribadatan,” jelasnya, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Ia pun menambahkan, peran para pahlawan berdarah Batak yang turut berjuang bersama demi terbebasnya NKRI dari penjajahan. “Kita punya Amir Syarifuddin Harahap, TB. Simatupang, DI. Panjaitan dan tokoh-tokoh lainnya yang sudah berjuang demi NKRI bukan demi suku dan agama mereka masing-masing,” imbuhnya.

Namun, saat ini kemerdekaan harus dimaknai merdeka secara ekonomi, pendidikan, menjunjung tinggi keadilan, dan berbagai aspek kehidupan demi pembangunan Indonesia.

Menutup sesi dialog, sekretaris FKUB Sidoarjo M. Idham Kholiq menyimpulkan bahwa tidak ada persatuan tanpa kerukunan umat beragama.

Leave A Reply

Your email address will not be published.