Website Resmi Forum Kerukuman Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo

Cak Nur: Musuh Kita ada 2, Virus dan Pemahaman yang Berbeda

Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin saat menjelaskan permasalahan penanganan Covid-19.

Dalam sambutannya di acara halal bi halal FKUB yang dilaksanakan Sabtu, 27 Juni 2020 Wakil Bupati Sidoarjo yang juga penasehat FKUB H. Nur Ahmad Syaifuddin (Cak Nur) mengajak kepada tokoh, pemuka agama, dan aktifis keagamaan untuk menyamakan persepsi tentang bahaya Covid-19.

“Masalah yang kita hadapi ada 2, yakni virus dan pemahaman yang tidak sama,” jelas Cak Nur.

Hal itulah yang menyebabkan kebijakan penanganan Covid-19 tidak sesuai harapan.

Sehingga, halal bi halal tersebut jadi kesempatan baginya mengajak pemuka dan tokoh agama menyamakan persepsi umat. Pasalnya, keberhasilan penanganan wabah bisa diselesaikan secara bersama.

“Kita sudah berusaha dohir dengan berdasarkan keilmuan dan setelah itu berdoa kepada Tuhan. Jangan opo jare Gusti Allah. Gimana kalau nyeberang jalan tanpa menoleh, langsung nyeberang saja,” ungkap wabup.

Wabup juga mengaku bahwa keputusan tidak melanjutkan PSBB dan berubah ke masa new normal merupakan keputusan yang sulit. Karena masih terjadi penularan di Sidoarjo, tetapi di sisi lain masyarakat butuh untuk mencari nafkah.

“Kita ini serba sulit. Iya kalau di China, negaranya kaya bisa mencukupi kebutuhan rakyatnya selama lockdown,” ungkap Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo itu.

Cak Nur juga berharap dengan diberlakukannya new normal masyarakat tetap waspada dan jangan menganggap pandemi selesai. New normal hanya bagian dari usaha pemerintah supaya program kerakyatan dan pembangunan tetap berjalan.

Pasalnya, ada beberapa prioritas pemerintah yang masih harus dijalankan, seperti perbaikan dan pembangunan jalan.

Ia pun tak menampik adanya pelaksanaan kebijakan PSBB dilapangan, terutama desa yang masih belum maksimal. Hal itu dikarenakan bupati tidak bisa mengkondisikan kepala-kepala desa secara langsung.

Leave A Reply

Your email address will not be published.