Bupati Terkesan dengan Penampilan Gong Bali Asli Sidoarjo
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengaku terkesan dan mengapresiasi beberapa moment dalam Pengukuhan Pengurus FKUB Sidoarjo pada Ahad, 19 Juni 2022 lalu di Pura Jala Siddhi Amertha Juanda. Salah satunya kepada grup Gamelan atau Gong Bali yang menjadi pembuka acara.
“Saya terkesan, mulai dari kostumnya yang berwarna hijau dan musik yang ditampilkan. Serasa berada di Bali,” terang bupati.
Di balik penampilan gamelan tersebut ada hal menarik yang tak banyak diketahui. Yakni tentang para pemainnya yang seperti orang Bali. Namun, sebagian besar pemainnya ternyata ibu-ibu asli Jawa yang memiliki ketertarikan terhadap kesenian Bali.
Menurut keterangan Ketua PHDI Sidoarjo I Gde Diun Arthana ada peran ibu-ibu yang terhimpun dalam Wanita Hindu Dharma Indonesia WHDI menjadi penggerak sekaligus penggiat kesenian agama Hindu di Sidoarjo. Terutama Sang Pemegang Ugal, yakni ketua WHDI bernama Dwi Rahmawati Juwita.
Gde menjelaskan, bahwa Ugal adalah pimpinan atau yang memegang kendali grup. Posisinya berada di barisan paling depan dan posisi duduknya lebih tinggi dari para penabuh lainnya.
Para ibu-ibu penabuh yang dari Jawa merupakan hasil dari peleburan suku dan budaya antara orang Jawa di Sidoarjo dan Bali. Mereka merupakan istri dari para perantauan Bali yang beragama Hindu. WHDI jadi tempat berkumpulnya mereka sekaligus berkesenian bagi mereka yang memiliki jiwa seni.
Di Sidoarjo ada 2 grup, yang pertama yakni Sekeha Gong Gita Maharani Margo Wening (GMM) yang menjadi naungan Pura Penataran Agung Margowening Krembung yang dibimbing oleh Kadek Subrata, orang Bali yang berdomisili di Sidoarjo. Grup lainnya yakni Sekeha Gong Prami Shanti Swara (PSS) naungan Pure Jala Siddhi Amertha Juanda.