Menyambut gelaran pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang akan digelar April 2020 mendatang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sidoarjo menggelar pembinaan dan peningkatan wawasan kewaspadaan dini bagi tokoh masyarakat. Kegiatan itu diikuti sekitar 100 tokoh masyarakat dari berbagai organisasi masyarakat dan tokoh agama. Kepala Bakesbangpol Drs. Mulyawan, S.IP., M.M menjelaskan, tokoh masyarakat harus dibekali wawasan kewaspadaan dini dan potensi konflik jelang pilkades. Agar mereka bisa mengetahui dan memahami cara penanganan jika ada potensi atau ketika terjadi konflik. Selain itu, supaya ada sinergitas antara tokoh masyarakat dengan pemerintah desa bahkan hingga pemerintah kabupaten. Agar potensi konflik bisa ditekan sebelum pilkades berlangsung. “Harus ada sinergi bersama karena tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah,” ujar Mulyawan, Selasa, 11 Februari 2020 di kantor Bakesbangpol Sidoarjo. Selain berkoordinasi dan memiliki jaringan, lanjutnya, penguasaan teknologi juga diperlukan untuk mempercepat akses penanganan konflik. Wadah resmi bagi masyarakat yang peduli terhadap kondusifitas pilkades supaya jelas kedudukannya. Wadah tersebut bisa terdiri dari kelompok pemuda, agama, dan komunitas masyarakat lainnya. Tak hanya menjelang pilkades serentak, para tokoh masyarakat itu juga dipersiapkan untuk deteksi dini sebelum pemilihan bupati yang rencananya digelar pada bulan September mendatang.
